Selamat datang di kursi kepemimpinan yang baru! Sebuah babak penting dalam perjalanan karier telah dimulai. Rasanya seperti berdiri di tengah panggung besar dengan lampu sorot langsung ke wajah. Semua mata memandang, semua telinga mendengar.
Tapi di balik rasa bangga itu, ada juga suara kecil yang berbisik: “Kamu tahu harus mulai dari mana?”
Michael D. Watkins, seorang profesor dari Harvard, menyadari bahwa transisi ke peran baru—baik promosi internal maupun pindah ke organisasi baru—adalah masa paling krusial dalam karier seorang pemimpin. Ia menyebut 90 hari pertama sebagai “jendela emas“.
Lewat bukunya, The First 90 Days, Watkins menyusun semacam peta jalan untuk membantu para pemimpin baru menavigasi masa-masa kritis ini. Bukan teori kosong, tapi panduan penuh kesadaran, strategi, dan langkah konkret yang bisa langsung dipraktikkan.
Fase Persiapan: Melakukan “Self-Promotion” yang Strategis
Proses transisi kepemimpinan yang sukses dimulai jauh sebelum hari pertama kamu di kantor baru. Watkins memperkenalkan konsep “Promoting Yourself“, yang seringkali disalahartikan sebagai tindakan narsisistik.
Sebaliknya, ini adalah proses proaktif untuk mempersiapkan diri secara mental dan informasional. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang tuntutan peran baru, ekspektasi dari para pemangku kepentingan, dan mengelola transisi psikologis kamu sendiri.
Lakukan uji tuntas terhadap organisasi, pahami tantangan strategis yang dihadapi, dan identifikasi pemangku kepentingan kunci yang akan menjadi sekutu atau penentang potensial. Semakin komprehensif persiapanmu, semakin mulus kamu akan memasuki asimilasi ke dalam lingkungan baru.
Mempercepat Kurva Pembelajaran
Begitu kamu menginjakkan kaki di kantor baru, prioritas utamamu adalah “Accelerating Your Learning“. Jangan berasumsi bahwa pengalaman masa lalu akan secara otomatis relevan dalam konteks yang baru.
Bersikaplah seperti seorang pembelajar yang haus informasi. Aktif mendengarkan, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan berusaha memahami model bisnis, budaya organisasi dan lanskap politik yang berlaku.
Identifikasi jaringan informal dan knowledge brokers—orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang “bagaimana sesuatu benar-benar bekerja” di lapangan. Investasikan waktu untuk membangun hubungan baik dengan mereka.
Menciptakan Dampak Awal
Untuk membangun kredibilitas dan momentum, kamu perlu menunjukkan bahwa kamu tidak hanya belajar, tetapi juga mampu menghasilkan hasil.
Strategi “Creating Early Wins” menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengeksekusi proyek-proyek yang terlihat, bermakna, dan dapat dicapai dalam jangka waktu singkat.
Kemenangan-kemenangan awal ini akan membangun kepercayaan diri tim dan para pemangku kepentingan terhadap kepemimpinanmu, serta menciptakan momentum positif untuk inisiatif yang lebih besar di masa depan.
Membangun Aliansi Strategis
Kesuksesan kepemimpinan jarang dicapai sendirian. Watkins menekankan pentingnya “Building a Coalition“ dengan para pemain kunci di organisasi.
Ini melibatkan pemahaman tentang dinamika kekuasaan, mengidentifikasi sekutu, lawan dan mereka yang belum mengambil posisi. Bangun hubungan yang tulus, pahami kepentingan mendasar mereka, dan cari cara untuk menyelaraskan tujuanmu dengan tujuan mereka.
Koalisi yang kuat akan memberikan dukungan yang krusial dalam menghadapi tantangan dan mendorong perubahan.
Waspadai Sindrom “Terjun Langsung”
Kebanyakan manajer baru merasa perlu menunjukkan hasil secepat mungkin. Mereka datang, mendengarkan sepintas, lalu mulai membuat perubahan. Watkins menyebut ini sebagai “the action imperative“—dorongan untuk bertindak cepat.
Padahal, tanpa memahami konteks organisasi, kamu hanya akan jadi pembuat kebijakan yang salah arah. Jangan buru-buru. Luangkan waktu untuk diagnosa dulu: seperti apa budaya kerja di sini? Apa tantangan utamanya? Siapa influencer informal yang sebenarnya menentukan arah tim?
Navigasi Situasional: Memahami Konteks STARS
Watkins menyadari bahwa setiap transisi kepemimpinan terjadi dalam konteks yang unik. Kerangka kerja STARS (Start-up, Turnaround, Accelerated Growth, Realignment, Sustaining Success) membantu kamu mendiagnosis situasi yang kamu hadapi dan menyesuaikan strategi secara tepat.
- Dalam situasi Start-up, fokusnya adalah membangun sesuatu dari nol, membutuhkan keterampilan kewirausahaan dan toleransi risiko.
- Dalam situasi Turnaround, prioritasnya adalah membalikkan kinerja yang buruk, membutuhkan tindakan tegas dan kemampuan untuk membuat pilihan sulit.
- Dalam situasi Accelerated Growth, tantangannya adalah mengelola ekspansi yang cepat, membutuhkan skalabilitas dan keterampilan delegasi.
- Dalam situasi Realignment, fokusnya adalah mengubah arah organisasi yang mapan, membutuhkan keahlian manajemen perubahan dan keterampilan komunikasi.
- Dalam situasi Sustaining Success, prioritasnya adalah mempertahankan kinerja tinggi dan mencegah kepuasan diri membutuhkan inovasi berkelanjutan dan pengembangan bakat.
Dengan memahami konteks STARS yang relevan, kamu dapat menerapkan strategi yang paling efektif untuk mencapai tujuanmu.
Menerapkan 90 Hari Pertama
Membaca The First 90 Days hanyalah langkah awal. Kunci sebenarnya terletak pada kemampuan kamu untuk menginternalisasi prinsip-prinsipnya dan menerapkannya dalam tindakan nyata. Berikut adalah tiga langkah praktis yang dapat kamu ambil segera:
- Lakukan “Stakeholder Mapping” yang Komprehensif: Identifikasi semua individu dan kelompok yang memiliki kepentingan dalam kesuksesanmu. Peta ini harus mencakup tingkat pengaruh dan kepentingan mereka. Gunakan informasi ini untuk memprioritaskan upaya membangun koalisimu.
- Tetapkan “90-Day Action Plan” yang Terukur: Berdasarkan pemahamanmu tentang situasi dan tujuanmu, buat rencana tindakan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART) untuk 90 hari pertamamu. Rencana ini harus mencakup inisiatif pembelajaran, upaya membangun hubungan, dan proyek-proyek “early wins“.
- Cari “Feedback” Secara Aktif dan Bersikap Reflektif: Jangan menunggu hingga evaluasi formal untuk mendapatkan umpan balik. Secara proaktif cari masukan dari atasan, rekan kerja, dan anggota timmu. Luangkan waktu setiap minggu untuk merefleksikan pengalamanmu, mengidentifikasi apa yang berjalan dengan baik dan area mana yang perlu ditingkatkan. Continuous learning adalah kunci untuk sukses jangka panjang.
Menguasai 90 hari pertama adalah investasi strategis dalam kesuksesan kepemimpinanmu. Dengan memahami prinsip-prinsip dalam The First 90 Days dan menerapkannya secara proaktif, kamu dapat mempercepat transisi, membangun kredibilitas yang kuat, dan meletakkan dasar bagi kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan.
Jangan biarkan periode krusial ini berlalu tanpa arah. Jadikan buku ini sebagai panduanmu dan mulailah membangun warisan kepemimpinanmu sejak hari pertama.
“You have only ninety days to get up to speed and make an impact.” – Michael D. Watkins